Premier League hentikan kerja sama dengan Stonewall, tapi gestur berlutut tetap dilakukan
Premier League secara resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan organisasi Stonewall untuk kampanye Rainbow Laces yang selama ini identik dengan simbol pelangi. Keputusan ini berarti atribut-atribut berwarna pelangi—mulai dari ban kapten, detail pada jersey, hingga elemen dekorasi stadion—tidak lagi digunakan pada pertandingan musim depan.
Kontroversi yang Memecah Opini
Menurut laporan media Inggris, keputusan ini diambil setelah evaluasi internal yang menyimpulkan bahwa kampanye tersebut kerap memicu perdebatan yang lebih memecah opini publik ketimbang mencapai tujuan awalnya, yakni menyampaikan pesan positif terkait kesetaraan dan inklusivitas.

Bagi sebagian pihak, kampanye Rainbow dianggap sebagai langkah penting untuk mengangkat isu diskriminasi berbasis identitas dan orientasi. Namun, ada juga yang merasa bahwa pesan tersebut mulai keluar dari konteks sepak bola dan justru memicu polarisasi di kalangan suporter.
Gestur Anti-Diskriminasi Tetap Dilanjutkan
Meski kerja sama dengan Stonewall dihentikan, Premier League menegaskan komitmennya dalam melawan segala bentuk diskriminasi. Para pemain tetap akan melakukan gestur berlutut sebelum kick-off di sejumlah laga terpilih, sebuah simbol yang sudah menjadi tradisi sejak 2020.
Langkah ini juga telah mendapat persetujuan dari seluruh kapten klub Premier League. Bagi liga, gestur ini dianggap sebagai simbol universal melawan diskriminasi yang tidak terikat pada kampanye tertentu.
Fokus Balik ke Sepak Bola atau Potensi Polemik Baru?
Keputusan ini langsung memicu reaksi beragam di media sosial. Ada yang mengapresiasi langkah Premier League karena dianggap mengembalikan fokus ke sepak bola. Namun, ada pula yang menilai ini sebagai kemunduran dalam upaya liga memerangi diskriminasi secara konsisten.
Bagaimanapun, Premier League kini berada di persimpangan—berusaha menjaga citra kompetisi sekaligus memastikan pesan anti-diskriminasi tetap tersampaikan tanpa memicu perpecahan.
Apakah ini langkah strategis atau justru sumber kontroversi baru? Jawabannya akan terlihat begitu musim dimulai.
