
Zonabola – Patrick Kluivert, salah satu legenda sepak bola Belanda, kini resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong. Kariernya yang panjang di dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih, diwarnai pasang surut. Dari seorang anak didik Louis van Gaal hingga menjadi pembimbing talenta muda seperti Sergio Van Dijk dan Mario Balotelli, perjalanan Kluivert membentuk dirinya sebagai sosok dengan pengalaman luas di berbagai level sepak bola.
Awal Karier Kepelatihan: Dibimbing Louis van Gaal
Kluivert memulai karier kepelatihannya di AZ Alkmaar (2008–2009) sebagai pelatih striker atas undangan Louis van Gaal. Bersamanya, AZ Alkmaar sukses mematahkan dominasi klub besar seperti Ajax, PSV, dan Feyenoord dengan meraih gelar Eredivisie. Mounir El Hamdaoui, salah satu penyerang yang diasuh Kluivert, menjadi pencetak gol terbanyak musim itu dengan 23 gol.
Pengalaman Internasional: Brisbane Roar & Sergio Van Dijk
Pada 2010, Kluivert menjajal pengalaman baru di luar Eropa dengan bergabung bersama Brisbane Roar di A-League Australia. Di sana, ia bekerja dengan Sergio Van Dijk, pemain keturunan Indonesia yang menjadi top skor liga saat itu. Kesempatan ini memberinya wawasan baru tentang sepak bola di kawasan yang sedang berkembang.
Mengembangkan Talenta Belanda di Jong Twente
Kluivert melanjutkan kariernya di Belanda bersama Jong Twente (2011–2013). Ia berhasil membawa tim cadangan ini meraih gelar juara Beloften Eredivisie. Pemain-pemain muda seperti Quincy Promes, Nacer Chadli, dan Steven Berghuis berkembang di bawah bimbingannya. Pengalaman ini menguatkan reputasi Kluivert sebagai pelatih yang mampu membentuk talenta muda.
Timnas Belanda & Piala Dunia 2014
Puncak karier Kluivert terjadi saat ia menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda (2012–2014). Ia turut membawa tim meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014 di Brasil, prestasi gemilang yang mengukuhkan kolaborasinya dengan Van Gaal sebagai salah satu pasangan pelatih terbaik.
Pelatih Kepala Pertama: Curaçao
Pada 2015, Kluivert memulai debutnya sebagai pelatih kepala bersama Timnas Curaçao. Meski tidak berhasil membawa tim lolos ke Piala Dunia 2018, ia menunjukkan kemajuan signifikan dalam performa tim. Pengalamannya menangani tim nasional ini menjadi bekal penting untuk kariernya di masa depan.
Direktur Olahraga PSG: Tantangan Besar di Level Klub Elite
Pada 2016, Kluivert diberi tanggung jawab besar sebagai Direktur Sepak Bola di Paris Saint-Germain. Meski musim itu kurang sukses secara keseluruhan, ia tetap memberikan kontribusi penting, termasuk dalam proses perekrutan pemain.
Melatih Balotelli di Adana Demirspor
Pada 2023, Kluivert menjajal tantangan baru dengan melatih Adana Demirspor di Turki. Ia menangani pemain-pemain seperti Mario Balotelli dan Nani, namun masa jabatannya hanya berlangsung hingga akhir tahun akibat hasil yang tidak konsisten.
Menangani Timnas Indonesia: Langkah Besar di Asia
Kini, Kluivert memulai petualangan baru dengan melatih Timnas Indonesia. Ia membawa pengalaman luas dari level klub hingga internasional untuk membimbing skuat Merah Putih. Dengan kontrak awal selama dua tahun, Kluivert diharapkan mampu mengangkat performa tim sekaligus memberikan kontribusi besar pada sepak bola Indonesia.
Kesimpulan
Dari seorang striker legendaris hingga menjadi pelatih yang penuh pengalaman, perjalanan Patrick Kluivert mencerminkan dedikasinya terhadap sepak bola. Kini, harapan tinggi ada di pundaknya untuk membawa Timnas Indonesia menuju era baru, sekaligus membuktikan bahwa perjalanan kariernya yang penuh tantangan adalah fondasi kuat untuk masa depan.
#PatrickKluivert #TimnasBelanda #TimnasIndonesia #ShinTae-yong #LouisVanGaal #SergioVanDijk #MarioBalotelli #Zonabola